Kediri, faktaperistiwanews.co.id – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono menargetkan vaksinasi anak usia- 6-11 tahun harus mencapai 100 persen dalam waktu 2 minggu ke depan. Itu ia sampaikan dalam rapat persiapan penanganan varian Omicron di Balai Pertemuan Bagawanta Bhari.
“Dua minggu ke depan paling lama, saya imbau kepada bapak ibu camat untuk menyelesaikan di setiap kecamatannya vaksinasi anak usia 6-11 tahun sampai selesai 100 persen dosis satu,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini, Rabu (26/1/2020).
Mas Dhito kemudian menyinggung data COVID-19 per 25 Januari di Kabupaten Kediri yang menempati peringkat 9. Padahal 2 minggu sebelumnya masih masuk 10 terbawah. Menurutnya saat ini di Kediri ada 14 kasus. Ia menilai penyebaran itu berasal dari transmisi lokal.
“Berarti sudah ada transmisi lokal di Kabupaten Kediri,” ujar Dhito.
Dengan peningkatan kasus COVID-19 itu, Dhito meminta anak dan lansia masuk prioritas. Adapun capaian kumulatif vaksinasi anak per 25 Januari 2022 untuk dosis pertama mencapai 110.719 atau 77,35 persen. Dosis kedua 2.890 atau 2,02 persen.
Untuk mengejar target ini, Dhito lalu memberi catatan kepada sejumlah camat yang capaian vaksinasinya rendah. Dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, lima kecamatan dengan capaian vaksinasi anak terendah yakni di Ngasem, Banyakan, Kras, Plosoklaten dan Ringinrejo.
“Saya minta kepada bapak ibu camat ini digenjot. Kalau tidak bisa memenuhi target akan dievaluasi,” jelas Dhito.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Khotib menerangkan, 14 kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Kediri tersebut belum diketahui apakah varian omicron atau bukan. Untuk memastikan, pihaknya mengaku tengah mengirimkan sampel untuk diperiksa genomnya di Surabaya.
“Kalau melihat riwayatnya (pasien terpapar) semua penularan lokal dalam artian tidak ada yang dari luar negeri,” terang Khotib.
Menanggapi target vaksinasi yang diminta bupati, Khotib menilai target itu bisa tercapai jika pelaksanaannya sesuai jadwal yang ada. Ia bahkan menyebut bisa dicapai dalam waktu 10 hari saja.
Meski begitu, ia tak menyangkal sejumlah kendala saat pelaksanaannya. Seperti ada yang berhalangan hadir karena sakit atau sedang tidak masuk sekolah. Menurutnya itulah yang kerap yang menghambat pelaksanaan vaksinasi anak.
“Itu yang seringkali menghambat vaksinasi, tapi Insyaallah sesuai jadwal dalam 10 hari sudah tuntas,” pungkas Khotib.
Khotib berharap target yang diharapkan itu bisa tercapai. Sebab jika telah tercapai maka selanjutnya akan dilanjutkan dengan vaksinasi lansia. capaian vaksinasi untuk lansia dosis pertama sejauh ini sudah 118.222 atau 68,25 persen dan dosis kedua 72.941 atau 42,11 persen. (88GG)