Kediri, faktaindonesia.co.id – Kolaborasi antara pasar hewan dan pasar kuliner sungguh ramai diperbincangkan, dengan adanya kolaborasi itu bisa saja memicu kontroversi, pada Kamis (13/01/22) awak media menemui Kepala Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, untuk mewawancarai tentang hal tersebut.
Agus Ariful Anam selaku Kepala Desa Purwokerto mengatakan, “Dengan adanya Pasar Kuliner Rojo Roso, kami bertujuan untuk pedagang kaki lima yang berada di Jl. Tamtama, yang kemarin berjualan di trotoar, di pinggir jalan, kita koordinir di satu tempat di Pasar Rojo Koyo, yang disitu adalah tempat untuk perdagangan hewan, seperti sapi dan kambing,” kata Ariful.



“Dengan adanya kolaborasi antara pasar hewan dan pasar kuliner bisa jadi menimbulkan kontroversi, sehingga perlu kita tata dengan sedemikian baik, kesan yang terjadi di masyarakat bahwa yang namanya pasar hewan pasti menyimpan bau atau aroma yang tidak sedap, Alhamdulillah di kuliner Rojo Roso ini baunya tidak ada sama sekali,” tutur Ariful.
“Makanya Mas Bup, (sapaan akrab Bupati Kediri,red) pada tanggal 06/12/22 kemarin, berkunjung ke Pasar Rojo Roso, dan sekaligus mengecek lokasi bahwa di pasar tersebut sama sekali tidak ada bau yang tidak sedap sedikitpun. Alhamdulillah sekarang juga bisa berjalan, sebagian besar pedagang kaki lima, dan UMKM bisa kita koordinir di satu tempat di Pasar Rojo Koyo, yang kita beri nama pasar Rojo Roso,” terang Ariful.
“Alhamdulillah animo masyarakat cukup memuaskan dan menggembirakan, dengan adanya fasilitas yang kita berikan untuk para pedagang kaki lima khususnya yang berada di Jl. Tamtama dan Jl. Dr. Moestopo bisa berkumpul di satu tempat, sehingga para pengunjung juga dimudahkan untuk memilih kebutuhan makanan yang diinginkan” lanjut Ariful.
“Yang tak kalah pentingnya lagi, dengan adanya program tersebut, Jl. Tamtama dan Jl. Dr. Moestopo, yang awalnya macet sekarang sudah lengang, sehingga meminimalisir resiko kecelakaan. Jadi dengan adanya program ini, banyak pihak yang diuntungkan, baik dari pedagang, pengunjung dan pengguna jalan,” tutup Ariful.
Awak media juga sempat mengunjungi lokasi pasar tersebut, kebetulan bertemu dengan beberapa warga yang sedang santai di lokasi pasar, yaitu Kusnadi, Har, dan Yanto. Awak media juga menanyakan tentang pendapat warga dengan adanya kolaborasi antara pasar hewan yang digabungkan dengan pasar kuliner. Kamis, (13/01/22)
“Untuk pasar hewan ini buka nya cuma setiap pasaran Kliwon mas, kalau pasar kuliner nya buka setiap hari mulai sore sampai malam,” jelas Kusnadi.
“Dengan adanya pasar kuliner ini warga bersyukur mas, karena yang dulunya pedagang kaki lima jualan di trotoar atau di jalan raya sekarang banyak yang berkumpul di sini. Sehingga jalan tidak macet dan Pasar Rojo Koyo jadi tambah rame,” pungkas Kusnadi. Bersambung… (AZ88)
Reporter: Azis
Editor: Anggun